Post info


Comments 0


Author: mbaloeng

SURABAYA POST - Maraknya tindak kejahatan pembacaan kartu ATM berbasis teknologi pita magnetik secara ilegal (skimming) beberapa waktu belakangan, membuat banyak pihak mulai melirik cara pengamanan baru kartu ATM menggunakan chip kartu pintar (smartcard).

Teknologi yang belum banyak digunakan di Indonesia ini sebetulnya tidak terbatas penggunaannya pada kartu ATM. Teknologi smartcard bisa juga dipakai untuk berbagai bidang seperti pendidikan misalnya untuk menyimpan data siswa, pada bidang kesehatan untuk merekam riwayat kesehatan seseorang. Smartcard dipilih karena tingkat pengamanannya yang lebih baik dibanding pita magnetik.

Meski demikian layaknya kartu dengan pita magnetik, smartcard juga mempunyai keterbatasan dalam hal kemampuan penyimpanan data. Kemampuan smartcard untuk menampung data sangat terbatas. Besarnya data yang bisa disimpan dalam satu smartcard sangat berpengaruh terhadap harga yang harus dibayar untuk mendapatkan smartcard tersebut.

“Semakin besar kapasitas smartcard, semakin mahal pula harganya,” kata Muhammad Firdaus, dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Rabu (3/3).

Karena mahalnya harga itulah pria kelahiran Malang ini melakukan penelitian untuk memperkecil data yang bisa dimasukkan ke dalam smartcard. Sehingga bisa menghemat kapasitas penyimpanan dan akhirnya bisa menghemat biaya pembelian smartcard tersebut.

Dari penelitiannya, pria 34 tahun ini berhasil membuat sebuah software yang bisa mengompresi atau memperkecil ukuran data yang bisa dimasukkan dalam sebuah smartcard.
Software yang dinamai XCS (XML Compressor for Smartcard) ini bisa digunakan untuk mengompres data berjenis XML yang bisa dimasukkan dalam suatu smartcard. Selain bisa mengompres data, software ini juga mempunyai kemampuan melakukan pemekaran data yang dikompres secara otomatis ketika digunakan.
Dalam penelitiannya, Firdaus bereksperimen dengan mengompresi data akademik mahasiswa Untag dengan tingkat efisiensi yang cukup meyakinkan, sekitar 89%. 

0 komentar:


Posting Komentar

Lor separat

Seorang bapak dari Betawi mengirimkan anak gadisnya ke Jogja untuk sekolah di Jogja dengan harapan anaknya menjadi sarjana dan jauh dari pergaulan liar di Jakarta.

Setelah menitipkan ke Ibu kost yang dia percayai, pulanglah dia ke Jakarta. 3 bulan kemudian, si anak gadis telpon ke Bapaknya memberitahu bahwa dia hamil 2 bulan. Marahlah si bapak itu dan mendatangi si Ibu Kost.

"Bagaimana ente .... saya beri tangunggjawab dan kepercayaan untuk menjaga anak gadis saya, kok bisa kejadian kayak gini ..?"

si Ibu Kost menjawab : "Aduh Pak, kulo mboten mangertos, seng kulo ngertos, anak ipun bapak mandine dhewe, tiduri pun dhewe, belajar nang kamar dhewe..."

Sebelum si Ibu kost menyelesaikan kalimatnya, marahlah si bapak sejadi-jadinya "Bagaimana kagak hamil, anak gue mandi di-ewe, tidur di-ewe, sampai belajar aja di-ewe !!!"
Sent by: e-ketawa on Sep 10th, 2008 Rating: 3.64 (25 votes) AddThis

Kebun Teh

Kebun Teh
awas copet